Kesaksian tentang Detik-Detik Terakhir Widjajono Partowidagdo di Tambora

Janji Bagikan Jaket dan Kompor setelah Pendakian Berakhir

Kesaksian tentang Detik-Detik Terakhir Widjajono Partowidagdo di Tambora
Rombongan membawa tandu jenazah Prof Widjajono Partowidagdo saat menuruni lereng Gunung Tambora, Sabtu (21/4). Foto : Lombok Post/JPNN

Tidak lupa, Widjajono juga memuji pijatan Khaldun. "Apakah kamu tukang pijat?" tanya Widjajono seperti ditirukan Khaldun.

Khaldun pun menjelaskan bahwa dirinya di samping bekerja sebagai PNS di Pemkab Dompu, kerap pula membantu pihak-pihak yang perlu diantar menuju Tambora.

Itulah detik-detik menjelang kematian pejabat yang selalu tampil bersahaja tersebut. Boleh dibilang, Ibnu Khaldun dan petugas pemantau gunung berapi Tambora, Abdul Haris, adalah dua orang yang paling dekat dengan suami Nina Sapti Triaswati dan ayah Kristal Amalia itu sebelum berpulang.

Dua orang itulah, bersama sekitar tiga pendaki lain dari total 23 orang, yang menemani Widjajono beristirahat saat puncak Tambora sudah di depan mata. Karena itulah, Khaldun masih ingat betul peristiwa tersebut.

Sejak di Dompu, Widjajono Partowidagdo sudah terlihat lelah. Beberapa anggota rombongan yang mendaki Tambora bersama Wamen ESDM itu juga mual-mual

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News