Kesal Tantangan Diabaikan, Kelompok Mahasiswa Ini Bakal Satroni Menko Luhut

Kesal Tantangan Diabaikan, Kelompok Mahasiswa Ini Bakal Satroni Menko Luhut
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: ANTARA/HO Kemenko Kemaritiman dan Investasi

jpnn.com, JAKARTA - Tantangan debat terbuka menyoal WNA masuk ke Indonesia di tengah PPKM Darurat yang dilontarkan aktivis mahasiswa Bintang Wahyu Saputra kepada Menko Kemaritiman dan investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, urung dilaksanakan.

Hal ini disebabkan, Luhut Binsar Pandjaitan tidak datang ke lokasi debat yang telah ditetapkan. Luhut juga diketahui tidak hadir di ruang diskusi virtual lewat aplikasi zoom yang disiapkan.

"Sangat disayangkan, undangan debat yang saya layangkan kepada Pak LuhutPak Luhut Binsar Panjaitan perihal kedatangan warga negara asing disaat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat tidak dihadiri oleh beliau," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), Bintang Wahyu Saputra, kepada wartawan di Jakarta, Jum'at (9/7).

Padahal, menurut Bintang, undangan secara resmi juga sudah dikirimkan kepada Luhut Binsar Panjaitan.

"Saya bukannya pansos ataupun mencari momentum dengan mengajak debat Pak Luhut. Saya hanya ingin meminta Pak Luhut untuk berargumen dengan saya dengan tujuan untuk menjelaskan secara gamblang kenapa warga negara asing dibiarkan masuk ke Indonesia disaat negara ini sedang menghadapi serbuan Covid-19," tegas Bintang.

Bahkan, sebagai perbandingan, lanjut Bintang, negara India telah menutup New Delhi dari akses warga negara asing selama 4 bulan selama varian delta mengganas disana.

"Nah, kebalikan sama Indonesia yang disaat varian delta mengganas, justu tetap membuka penerbangan dari luar negeri. Saya tidak habis pikir kenapa ini bisa terjadi," tambahnya.

Menurutnya, alangkah baiknya jika pemerintah fokus terlebih dahulu untuk penanganan Covid-19 dan tutup terlebih dahulu penerbangan dari luar negeri karena kesehatan masyarakat lebih penting daripada apapun. Namun, sangat disayangkan disaat mahasiswa ingin memperoleh jawaban secara langsung dari Luhut, orang yang bersangkutan tidak datang.

Lebih lanjut Bintang mengatakan seharusnya sebagai pejabat negara Luhut punya political will dengan memenuhi undangan debat sekaligus sebagai bukti pemerintah terbuka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News