Kesedihan Warga Indonesia Merespons Aturan Tahun Baruan di Sydney

Menonton kembang api dari tempat kerja

Aturan di tengah pandemi yang ada dirasa cukup adil oleh Vania Clarissa yang tidak pernah melewatkan pesta kembang api selama tiga kali merayakan tahun baru di Sydney.
Vania, yang mengatakan menonton "kembang api sudah seperti tradisi" menyayangkan perubahan aturan tahun ini, tapi ia tetap mendukungnya.
"Cukup sedih untuk tahu bahwa kita harus ada bukti kalau mau ke restoran dan sebagainya, namun di saat yang bersamaan ini juga baik karena kita masih diizinkan ke kota," katanya.
"Ini juga adalah kesempatan baik bagi orang-orang karena COVID telah mencuri pekerjaan dari banyak orang."
Ia mengatakan sebelumnya ia sempat merencanakan perjalanan ke negara lain untuk merayakan tahun baru.
Namun, perempuan asal Jakarta ini harus menunda rencana tersebut dan bekerja lebih keras sehingga dapat mewujudkan keinginan tersebut tahun depan.
"Waktunya menabung karena saya bisa kerja full-time sekarang sehingga bisa menabung untuk liburan tahun depan," katanya.
Hendra Wijaya dan keluarganya hampir tidak pernah melewatkan pesta kembang api akhir tahun di Sydney, Australia
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas