Kesepakatan Dagang RI-Australia Perlu Kemauan Politik

Sulit untuk memahami kalau Indonesia akan memberi sangat banyak karena selalu sangat proteksionis dan Presiden Joko Widodo belum melakukan apa-apa untuk menyingkirkan reputasi itu.
Faktanya, sejak Jokowi menjadi presiden tahun 2014, tarif impor sejumlah barang dinaikkan.
"Saya harus mengakui kalau kami kadang-kadang mengirim sinyal yang salah ke mitra, tidak hanya Australia tapi juga mitra negosiasi," kata Iman.
Kesepakatan termasuk pelatihan pekerja Indonesia di Australia
Iman mengatakan bagian penting dari kesepakatan adalah pelatihan bagi pekerja Indonesia dari beragam sektor, termasuk kesehatan, turisme dan teknologi informasi.
Misalnya, pelatihan perawat dari Indonesia akan dilakukan di Australia, meskipun adalah kekhawatiran tentang kesuksesannya kecuali mereka punya kemampuan bahasa Inggris yang kuat.
"Saya mengerti ini mungkin akan cukup menantang bagi Australia untuk membuka pintunya bagi pekerja Indonesia tapi saya pikir kita akan menemukan jalan untuk menyelesaikan ini," kata ia.
Skip Twitter TweetFireFox NVDA users - To access the following content, press 'M' to enter the iFrame. TWITTER: Steven Ciobo tweet: An Australian-Indonesian trade deal will open the door for Aussie exports
Kesepakatan perdagangan "bebas" dalam arti sebenarnya tidak mungkin terjadi. Tapi kedua pemerintahan tetap dengan tajuk resmi "Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement" atau IA-CEPA.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan