Keseruan Brahms Mulyawan jadi Anggota Termuda Orkestra GBN

Keseruan Brahms Mulyawan jadi Anggota Termuda Orkestra GBN
Brahms Mulyawan. FOTO : Jawa Pos
''Tiap hari jadwalnya sangat padat,'' ungkap siswa kelas X SMA Kristen Petra 1 Surabaya itu. Pukul 04.00 Brahms harus bangun. Ada tim khusus yang membangunkan Brahms dan teman-teman. Menggunakan rebana yang suaranya menggema dalam ruangan.

Awal mula dikarantina, Brahms tidak nyaman. Dia merasa kebebasannya terampas. Segala sesuatu harus sesuai aturan. Jadwal yang disusun harus dijalani. Tepat waktu, tidak boleh ada yang terlewat. Segala sesuatu harus dilakukan sendiri. Padahal, Brahms baru pertama terpisah dari keluarga dalam waktu lama.

Namun, banyaknya teman dari berbagai daerah membuat Brahms kerasan. Saling bertukar cerita soal budaya daerah asal hingga ngobrol tentang kuliner. Mereka pun menjadi dekat. Karena paling muda, Brahms memanggil anggota lainnya kakak. ''Tiap kali jumpa selalu manggil Kak, Mas, begitu,'' katanya, lantas tertawa.

Brahms tidak hanya tampil di Istana Negara. Tetapi juga di gedung MPR/DPR. Bahkan, dia juga bisa bersilaturahmi dengan Presiden Jokowi. Meski sering dipanggil adik, Brahms tetap bahagia. Dia justru senang memiliki puluhan kakak hebat dan bertalenta di bidang musik saat karantina. (*/c15/ano) 

Brahms benar-benar bangga. Dia bahagia bisa menjadi bagian dari peringatan bersejarah tanah kelahirannya.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News