Ketahui 6 Komplikasi Oplas yang Dilakukan Ratna Sarumpaet

Ketahui 6 Komplikasi Oplas yang Dilakukan Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet. Foto Instagram

3.Infeksi

Pada dasarnya hampir semua tindakan operasi memiliki risiko infeksi sesudahnya. Operasi implan payudara, misalnya, bisa menimbulkan selulitis (infeksi pada kulit). Terlebih jika lansia memiliki riwayat penyakit lain seperti diabetes, risiko infeksi pun dapat lebih tinggi. Untuk kasus yang serius, infeksi membutuhkan pengobatan berupa injeksi antibiotik.

4.Jaringan parut 

Tindakan medis apa pun yang membutuhkan sayatan pada kulit dapat menyebabkan risiko jaringan parut di kulit, termasuk operasi plastik. Pada beberapa orang, jaringan parut setelah operasi bisa menyebabkan timbulnya keloid. Terdapat berbagai faktor yang memengaruhi terbentuknya bekas luka pada seseorang, antara lain kedalaman luka, ukuran luka, lokasi luka dan faktor genetik.

5.Kerusakan organ dalam

Salah satu komplikasi yang dapat terjadi setelah operasi sedot lemak adalah terjadinya perforasi (robekan). Selama proses sedot lemak, kanula atau alat operasi yang digunakan oleh dokter berpotensi menyebabkan perforasi. Misalnya, jika operasi sedot lemak dilakukan pada perut, dapat menyebabkan robekan pada usus. Untuk mengatasinya, dibutuhkan tindakan operasi tersendiri, bahkan jika tidak segera ditangani bisa berakibat fatal dan menyebabkan kematian.

6.Emboli

Emboli dapat terjadi ketika jaringan lemak yang 'longgar' memasuki peredaran darah melalui robekan pembuluh darah – yang terjadi saat prosedur operasi sedot lemak. Serpihan-serpihan lemak dapat "terjebak" di dalam pembuluh darah dan menyumbat pembuluh darah di paru-paru, bahkan bisa juga masuk ke otak. Gejala  emboli paru adalah sesak napas atau kesulitan bernapas.

Aktivis Ratna Sarumpaet melakukan operasi plastik saat usianya menginjak 70 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News