Ketahui Bahaya di Balik Air Minum Kemasan Galon Isi Ulang

Ketahui Bahaya di Balik Air Minum Kemasan Galon Isi Ulang
Air galon kemasan. Foto: dok pri

jpnn.com - Ada cukup banyak orang yang memilih menggunakan air kemasan galon isi ulang karena lebih ekonomis dan mudah didapatkan.

Namun, ada dampak buruk yang mengintai di balik produk tersebut.

Jika alat penyaring tidak dibersihkan secara teratur, konsumsi air kemasan galon isi ulang justru dapat membahayakan kesehatan tubuh Anda. Memang, produk tersebut diproses dengan menggunakan metode ultraviolet yang berfungsi untuk menyaring bakteri atau senyawa kimia yang ada di dalam air.

Terlebih, jika galon dan alat pengisian air tidak dibersihkan secara rutin, maka penyakit mungkin saja muncul.

Secara lebih detail, berikut ini beberapa bahaya di balik air minum isi ulang seperti dilansir dari klikdokter:

1. Jika galon tidak dibersihkan dengan baik, maka akan ada banyak bakteri Escherichia Coli (E. Coli) yang menempel di galon. Hal itu tentu akan menimbulkan infeksi di dalam saluran pencernaan dengan gejala seperti mual, muntah, atau diare.

2. Ada kemungkinan air terkontaminasi dengan sumber air yang tidak jelas, sehingga risiko keracunan akan mudah terjadi.

3. Air kemasan sering terpapar sinar matahari. Bila air tersebut sudah tercemar, maka mikroba yang ada di dalam air semakin mudah berkembang akibat paparan sinar matahari.

Namun, jika Anda tetap ingin mengonsumsi air kemasan isi ulang, berikut ini beberapa kiat untuk menghindari bahaya yang mungkin muncul:

1. Pastikan Anda membeli air minum isi ulang di depot yang sudah memiliki sertifikat resmi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

2. Jika memang terjadi pencemaran, Anda dapat memasak kembali air kemasan tersebut untuk menghilangkan bakteri dan kuman yang ada di dalam air.

3. Jangan minum air yang terasa aneh dan mengeluarkan aroma tengik. Sebab, itu merupakan tanda bahwa air sudah tercemar. Air minum yang tidak tercemar tidak menimbulkan bau.

Meski menggunakan metode ultraviolet yang berfungsi untuk menyaring bakteri atau senyawa kimia yang ada di dalam air, hal tersebut tidak menjamin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News