Keterlaluan

Keterlaluan
Penumpang beristirahat di lincak/amben di Bandara Chiang Mai. Foto: Disway

Oleh-oleh itu penting. Untuk budaya Asia. Jangan lihat harganya. Harus dilihat niat dalam hatinya.

Sejak tarif baru itu saya juga mencatat perubahan lain: Lion berusaha terbang on time.

Seminggu munggu lalu saya empat kali naik Lion. Bukan saja selalu tepat waktu.

Lion juga terlihat berusaha keras untuk tepat waktu. Misalnya: boarding lebih awal. Terlihat kru daratnya lebih sigap. Dalam mempersiapkan boarding.

Saking tepatnya saya ketinggalan pesawat. Dari Pontianak ke Jakarta. Padahal hanya telat sepuluh menit.

Saya harus beli tiket lagi penerbangan berikutnya. Saya tidak mengeluh. Dalam hati saya justru menghargai ketepatan waktunya itu.

Saya juga tumben: diminta mengisi survei. Seumur-umur saya baru sekali ini diminta Lion mengisi pertanyaan-pertanyaan seperti itu.

Saya mengisinya dengan sungguh-sungguh. Misalnya ketika ditanya berapa kali naik pesawat. Dalam satu bulan.

Saya sering baca iklan menyenangkan. Di tengah-tengah berita di luar negeri. Tentang Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News