Ketika Beijing Berubah Menjadi Begging

Oleh Dahlan Iskan

Ketika Beijing Berubah Menjadi Begging
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Dan minggu lalu Imran ke Tiongkok. Berhari-hari. Selama lima hari!

Praktis semua air liur yang pernah Imran ludahkan sudah dijilat kembali. Imran begitu benci IMF. Yang dianggap menyengsarakan rakyat Pakistan. Kini menyerah ke IMF.

Imran awalnya juga tidak suka Saudi. Yang memberi perlindungan kepada lawan politiknya: Nawaz Sharif. Kini Imran minta bantuan Saudi.

Ia juga begitu anti-China. Lantaran pemerintah sebelumnya sangat pro-Tiongkok. Bahkan sudah tergantung pada proyek-proyek besar One Belt One Road-nya Xi Jinping.

Tapi saat ke Beijing minggu lalu Imran kelihatan sangat asyik. Menikmati kunjungannya itu. Ke Beijing dan Shanghai. Bertemu Perdana Menteri Li Keqiang dan Presiden Xi Jinping.

Setidaknya 15 kontrak baru dibuat. Bahkan hubungan Pakistan-Tiongkok lebih baik lagi. Sudah dianggap sangat khusus: teman segala musim.

Dengan demikian: yang sudah pasti barulah komitmen Tiongkok. Yang sudah berjanji akan membantu apa pun kesulitan Pakistan.

Maka begitu tiba kembali di negaranya Imran memanggil sidang kabinet. Menjelaskan secara khusus hasil kunjungannya ke Beijing. Yang ia anggap sebagai kunjungan paling berhasil.

Praktis semua air liur yang pernah Imran ludahkan dijilat kembali. Imran begitu benci IMF. Yang dianggap menyengsarakan rakyat Pakistan. Kini menyerah ke IMF.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News