Ketika Calon Presiden RI Saling Lontarkan Klaim Palsu Dalam Debat
"Kemudian apabila sudah didapat informasi ini, maka beramai-ramai akan mendiskusikan apa memang ada kemungkinan lain di luar informasi yang sering didapatkan misalnya."
Inisiatif ini sendiri telah terjalin sekitar satu tahun dan dibentuk terinspirasi dari kebutuhan para jurnalis untuk memverifikasi informasi.
"Tetapi di saat yang sama mereka juga punya tantangan mengenai bagaimana menghadapi jurnalis-jurnalis banyak yang tidak mengindahkan proses-proses verifikasi tersebut, atau lebih mendahulukan kecepatan dalam pemberitaannya," jelas Anita.
Ia menyebut, kolaborasi ini bersifat longgar, artinya masing-masing media anggota punya keleluasaan untuk menerbitkan hasil pemeriksaan itu atau tidak.
Kelonggaran ini diakui Ketua AJI, Abdul Manan, sebagai kelemahan kolaborasi Cek Fakta.
"Pertanggung jawaban ke publik-nya memang masing-masing media. Karena itu pertanyaan soal kredibilitas akhirnya memang di masing-masing media. Itu pertanyan yang kami tidak mudah menjawabnya."
"Bagaimana tanggung jawab para inisiator ini jika medianya memilah-milah cerita?," sebut Manan kepada ABC.
Photo: Kolaborasi media untuk memeriksa kebenaran klaim yang dilontarka masing-masing Capres. (Twitter; @cekfaktacom)
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka