Ketika Cucu-Cucu Pramoedya Ananta Toer Membuat Band Tetralogiska
Upaya untuk Jaga Eksistensi Karya Opa
Kamis, 14 Juni 2012 – 00:14 WIB
Cara yang dipakai Aditya Prasstira untuk mengenang kehebatan sang kakek, sastrawan kenamaan Pramoedya Ananta Toer, sungguh unik. Dia membentuk band yang khusus menyanyikan lagu-lagu dengan tema buku-buku novel karya sang legenda sastra Indonesia itu.
DHIMAS GINANJAR, Jakarta
KENANGAN pada Minggu pagi, 30 April 2006, itu sulit hilang dari benak Aditya Prasstira. Di pinggir tempat tidur sang kakek, dia ikut "mengantar" sastrawan Pulau Buru tersebut menghadap Sang Khalik. Duka yang amat dalam menyesakkan dada pria 24 tahun itu.
Adit -panggilan Aditya- memang terus berada di samping Pramoedya selama masa kritis. Bahkan saat Pamoedya sakaratulmaut, Adit turut menyaksikan kakeknya mengembuskan napas terakhir.
Adit memang sangat dekat dengan Pram, sapaan akrab Pramoedya. Itulah kenapa beberapa hari pasca meninggalnya sang kakek, masih terlihat kabut duka pada dirinya. Waktu-waktu berkabung itu lantas dia gunakan untuk bermain gitar.
Cara yang dipakai Aditya Prasstira untuk mengenang kehebatan sang kakek, sastrawan kenamaan Pramoedya Ananta Toer, sungguh unik. Dia membentuk band
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor