Ketika Cucu-Cucu Pramoedya Ananta Toer Membuat Band Tetralogiska

Upaya untuk Jaga Eksistensi Karya Opa

Ketika Cucu-Cucu Pramoedya Ananta Toer Membuat Band Tetralogiska
Lima dari sembilan anggota Tetralogiska adalah cucu Pramoedya Ananta Toer. Foto: Dok. Pribadi
Cara yang dipakai Aditya Prasstira untuk mengenang kehebatan sang kakek, sastrawan kenamaan Pramoedya Ananta Toer, sungguh unik. Dia membentuk band yang khusus menyanyikan lagu-lagu dengan tema buku-buku novel karya sang legenda sastra Indonesia itu.

  

   DHIMAS GINANJAR, Jakarta
  

KENANGAN pada Minggu pagi, 30 April 2006, itu sulit hilang dari benak Aditya Prasstira. Di pinggir tempat tidur sang kakek, dia ikut "mengantar" sastrawan Pulau Buru tersebut menghadap Sang Khalik. Duka yang amat dalam menyesakkan dada pria 24 tahun itu.

Adit -panggilan Aditya- memang terus berada di samping Pramoedya selama masa kritis. Bahkan saat  Pamoedya sakaratulmaut, Adit turut menyaksikan kakeknya mengembuskan napas terakhir.

  

Adit memang sangat dekat dengan Pram, sapaan akrab Pramoedya. Itulah kenapa beberapa hari pasca meninggalnya sang kakek, masih terlihat kabut duka pada dirinya. Waktu-waktu berkabung itu lantas dia gunakan untuk bermain gitar.

Cara yang dipakai Aditya Prasstira untuk mengenang kehebatan sang kakek, sastrawan kenamaan Pramoedya Ananta Toer, sungguh unik. Dia membentuk band

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News