Ketika Cucu-Cucu Pramoedya Ananta Toer Membuat Band Tetralogiska

Upaya untuk Jaga Eksistensi Karya Opa

Ketika Cucu-Cucu Pramoedya Ananta Toer Membuat Band Tetralogiska
Lima dari sembilan anggota Tetralogiska adalah cucu Pramoedya Ananta Toer. Foto: Dok. Pribadi
 

Perjuangan untuk memberikan warna baru bagi penggemar Pramoedya itu juga bukan tanpa liku. Derry Prasstira, adik Adit, ingat betul, awal-awal perjalanan Tetralogiska ibarat kerja bakti. Semua dilakukan sendiri atas dasar persaudaraan dan penghargaan untuk sang kakek, Pramoedya Ananta Toer. Mulai saat rekaman, burning lagu ke dalam compact disc, mendesain album, printing cover CD, menempel, memotong hasil print, hingga pemasaran.

Hingga kini, mereka juga tidak punya manajer yang jelas untuk menangani semuanya. "Kami bekerja keras bersama-sama. Mungkin kelak ada manfaatnya," tutur Derry.

 

Dia sangat senang karena anggota Tetralogiska sejauh ini bisa memegang komitmen. Padahal, dia tahu, menyatukan sembilan kepala manusia tidaklah mudah. Hanya lantaran latar belakang yang sama, yakni keturunan dan penggemar Pramoedya-lah, yang membuat anggota band tersebut makin kompak."Kalau berantem, juga cepat akur lagi. Sebab, pada dasarnya, kami sudah dekat," tegasnya. (*/c9/c5/ari)

Cara yang dipakai Aditya Prasstira untuk mengenang kehebatan sang kakek, sastrawan kenamaan Pramoedya Ananta Toer, sungguh unik. Dia membentuk band


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News