Ketika Jenderal Soedirman Ikut Aksi May Day

Ketika Jenderal Soedirman Ikut Aksi May Day
May Day 1947 di Yogyakarta. Terlihat duduk di barisan depan Presiden Soekarno diapit Perdana Menteri Amir Sjarifoedin dan Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Public Domain.

Kado Istimewa

Rezim Soeharto agaknya lupa bahwa sejak kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, negara ini tak pernah alfa merayakan May Day.

May Day pertama di alam Indonesia merdeka, diperingati secara resmi oleh pemerintah, 1 Mei 1946. 

May Day 1947 pun demikian (lihat foto di atas). Bung Karno sendiri bilang, "barisan pelopor kita adalah barisannya kaum buruh, barisannya kaum proletar."

Tak ayal saat menyambut May Day 1948, pemerintah memberikan kado spesial buat kaum buruh. 

Sepuluh hari sebelum May Day, persisnya 20 April 1948, pemerintah menetapkan UU Kerja No 12/1948. 

UU yang menjadikan 1 Mei sebagai hari libur ini dinilai progresif karena memberikan perlindungan dan jaminan yang besar bagi buruh, melebihi apa yang mungkin didapat buruh di Eropa.

Kado dari pemerintah tersebut antara lain berisi larangan mempekerjakan anak dan larangan buruh perempuan bekerja di pertambangan dan tempat lain yang membahayakan keamanan, kesehatan, dan moralitas; bekerja di malam hari (kecuali yang bekerja di sektor publik seperti bidan atau perawat); pemberian waktu bagi ibu menyusui anaknya; serta cuti melahirkan dan cuti haid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News