Ketika Ketua DPRD Tewas di Medan

Ketika Ketua DPRD Tewas di Medan
Ketika Ketua DPRD Tewas di Medan
Mantan guru besar filsafat di New York University dan Harvard University itu berkata, bahwa tanpa perlu satu agama, satu bangsa, satu ideologi, orang harus hidup bersama di bumi ini atau di sebuah negara. Termasuk yang seagama tapi beda mazhab dan pemahaman. Termasuk yang seagama, tapi di antaranya ada yang saleh, setengah saleh atau sama sekali tidak saleh.

Hook mengutip Karl Popper yang mengatakan bahwa kritik, diskusi dan dialog sangat perlu dalam memakai akal kecerdasan. Orang diajak berasumsi bahwa, “barangkali saya salah.” Sangat berbahaya jika seseorang merasa memiliki kebenaran absolut sehingga tak mau mendengarkan orang lain. Padahal kita perlu belajar mendengar orang lain agar kita juga didengar.

Jika panggung politik pun berkuah darah, atau membuat seorang yang dianggap lawan politik tewas dalam sebuah demonstrasi yang anarkis, maka marwah politik telah anjlok menjadi barbarian.

Pada sebuah atau segelintir masyarakat yang masih mau membunuh seekor ular karena kekeliruan persepsi, politik sebagai kenderaan demokrasi akan bermetamorfosis bagai sopir bus kota yang mabuk seraya menerabas kian kemari, bahkan menubruk pejalan kaki pada suatu siang di sebuah kota. **
Berita Selanjutnya:

DEMOKRASI bisa cedera di sebuah masyarakat yang tak menghormati hak hidup pepohonan. Mahluk Tuhan yang tumbuh di perkampungan itu telah menjadi elemen


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News