Ketika Peran Perempuan Makin Kentara Dalam Perang Epik

Ketika Peran Perempuan Makin Kentara Dalam Perang Epik
Salah satu adegan dalam film. Foto : Cinemablend

jpnn.com - Setelah sukses dalam film Snow White and the Huntsman di tahun 2012, film bertema sama akan muncul juga. Namun lebih mengambil sisi lain dan bukan merupakan kelanjutan dari film terdahulu. Bertajuk The Huntsman: Winter’s War (2016), sang sutradara Cedric Nicolas Troyan tertarik mengangkat kisah masa lalu sang hunter (Chris Hemsworth) sebelum bertemu dengan Snow White.

Sebelum iri terhadap Snow White, Ratu Ravenna (Charlize Theron) berambisi membentuk tentara yang kuat. Berencana menguasai wilayah Britania, dia menyiapkan pasukan dan kekuatan sihir paling kuat yang belum dimiliki siapa pun. Sayangnya, Ratu Ravenna tidak mengetahui cara mendapatkannya. Tidak habis akal, Ratu Ravenna pun meminta bantuan cermin ajaib atau The Magic Mirror. Akhirnya, setelah berkonsultasi dengan The Magic Mirror, Ravenna ingat tentang kekuatan adiknya yang mampu menguasai bagian utara.

Dia lantas mendatangi Ice Queen, Freya (Emily Blunt), untuk meminta bantuan menguasai beberapa wilayah tertentu. Invasi sihir es mulai membekukan beberapa wilayah subur. Desa The Huntsman ikut terancam oleh sihir yang kuat tersebut. Jika melihat pasukan dan kekuatan sihir Ratu Freya, kubu pemburu bisa jadi mengalami kekalahan telak. Meski begitu, Eric Brighton (Chris Hemsworth) dan Sara (Jessica Chastain) tetap tidak mau menyerah untuk memberikan tanah kelahirannya. Dengan dibantu beberapa dwarf yang keras kepala, mereka membangun strategi untuk menghancurkan sihir es.

Namun, dengan cara apa mereka mengalahkan sang penguasa es tersebut? Ya, membawa pesan sama dengan sekuelnya terdahulu, The Huntsman: Winter’s War (2016) tetap berfokus pada isu feminisme. Meski tokoh utamanya adalah Eric Brighton (Chris Hemsworth), plot cerita akan didominasi karakter perempuan yang berkuasa.

Chris menyetujuinya dan tentu bakal menyinggung sedikit isu kesetaraan gender. ’’Itulah yang membuatku terpikir film ini akan hebat karena memperlihatkan kekuatan perempuan dan kemampuannya,’’ ujar Chris kepada Glamour Magazine.

Chris memang mengakui bahwa dirinya adalah seorang feminis. Bahkan, dia menganut paham tersebut dari keluarganya. Karena itulah, Chris merasa nyaman bermain dalam film tersebut. Dia bukan hanya seorang alpha male yang tangguh, tetapi juga mampu menunjukkan pengaruh alpha female dalam perjuangan seorang pria.

’’Inilah pesan yang membuatku takjub. Aku tidak berpikir dapat melihat level ini di film sebelumnya,’’ ungkapnya. Nah, dalam film tersebut, masa lalu Eric the Huntsman menjadi daya tarik, termasuk kisah cinta pertamanya. Yap, kehadiran Jessica Chastain sebagai co-star juga menuai pujian. Akting Jessica pun sangat cocok untuk memerankan karakter Sara, cinta pertama Eric.

’’Senang bisa bekerja dengannya. Dia bisa mengeluarkan aura dominan ketimbang karakter lain,’’ kata sutradara Cedric NicolasTroyan dikutip dari Fans Share. Overall, film itu akan menyajikan visualisasi dunia dongeng yang natural. The Huntsman: Winter’s War bakal dilengkapi teknologi diorama yang memukau. (Slashfilm/Glamour/pew/ c14/wka/pda)


Setelah sukses dalam film Snow White and the Huntsman di tahun 2012, film bertema sama akan muncul juga. Namun lebih mengambil sisi lain dan bukan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News