Ketika Salim Kancil Dibunuh, Saya Sedang...

Ketika Salim Kancil Dibunuh, Saya Sedang...
Hariyono, Kepala Desa Selok Awar Awar. FOTO: Radar Semeru

Saat diperiksa polisi, Anda ditanya apa saja? 

Banyak. Ada 55 pertanyaan. Tapi, yang paling berat soal pembunuhan. 

Bagaimana dengan penambangan pasir liar? 

Ya, saya akui memang tidak ada izinnya. Lha wong untuk wisata kok. (Sebelumnya Hariyono memang menyebut akan mengubah Watu Pecak menjadi tempat wisata. Tapi, nyatanya justru untuk penambangan pasir ilegal.)

Bagaimana pungli di tambang? 

Sebenarnya penarikan pasir itu ada peraturan desanya. Sudah disetujui bupati lama (almarhum Sjahrazad Masdar). Lengkap, ada laporan pembukuan dan petugasnya juga diberi SK. Kemudian dicabut bupati akibat adanya Undang-Undang Minerba yang baru. Tapi, ya saya tetap narik.

Lalu hasilnya ke mana? 

Saya gunakan untuk membayar PBB warga. Tiap tahun habis Rp 70 juta. Kemudian untuk Agustusan sebanyak Rp 50 juta. Jadi, semuanya untuk kepentingan warga juga. 

SOSOK Kepala Desa Selok Awar Awar Hariyono kini menjadi sorotan. Bagaimana tidak, dia dituding sebagai otak penganiayaan dan pembunuhan terhadap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News