Ketika Twitter dan Facebook Abaikan Gejala Teror

Ketika Twitter dan Facebook Abaikan Gejala Teror
Caesar Sayoc tersangka teror bom paket dan van miliknya yang penuh dengan stiker kampanye Donald Trump. Foto: CBS News

”Kami ingin menjadikan Twitter tempat yang aman bagi semua pengguna,” ujar perusahaan melalui @TwitterSafety.

Sementara itu, Facebook sebenarnya sudah berupaya untuk menghentikan Sayoc. Sejak berita soal teror itu tersebar, Facebook bekerja sama dengan polisi melacak keberadaan Sayoc lewat akunnya di media sosial tersebut. Mereka juga memblokir akun-akun yang mendukung teror tersebut. (bil/c10/hep)


Andai saja Twitter dan Facebook lebih tanggap, mungkin Cesar Sayoc tidak akan sempat beraksi. Tidak akan ada 14 paket bom yang menggemparkan Amerika


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News