Ketika Warga China Benteng Rayakan Imlek di Lahan Sengketa
Rayu Gubernur-Wali Kota agar Mau Hadiri Kirab Cut Bio
Jumat, 04 Februari 2011 – 08:08 WIB
Baca Juga:
Setiap lampion ditempeli selembar kertas kuning yang menggantung di bawahnya. Kertas kecil itu bertuliskan nama-nama orang, lengkap dengan alamatnya. "Itu adalah nama-nama donatur kelenteng," kata Sekretaris Kelenteng Tjong Tek Bio Jacky Yap saat ditemui Jawa Pos.
Jacky menerangkan, nama-nama yang digantungkan di lampion itu diganti setahun sekali. Yakni, pada saat menjelang Tahun Baru Imlek. "Minimal, untuk satu lampion sumbangannya Rp 500 ribu," kata Jacky.
Menurut orang Tionghoa, lanjut Jacky, lampion adalah penerang rezeki. Jadi, orang yang namanya terpasang di lampion percaya bahwa rezekinya akan lancar sepanjang tahun.
Tahun ini warga China Benteng yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, merayakan Imlek lebih meriah. Pada tahun sebelumnya,
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor