Ketika Warga China Benteng Rayakan Imlek di Lahan Sengketa

Rayu Gubernur-Wali Kota agar Mau Hadiri Kirab Cut Bio

Ketika Warga China Benteng Rayakan Imlek di Lahan Sengketa
Suasana imlek di Kelenteng Tjong Tek Bio, Neglasari, Tangerang. Foto : M Ali/Jawa Pos
Tahun ini warga China Benteng yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, merayakan Imlek lebih meriah. Pada tahun sebelumnya, mereka tak berani merayakannya secara meriah karena berada dalam ancaman penggusuran. Sampai sekarang pun ancaman itu masih ada.

=========================
 THOMAS KUKUH, Tangerang
=========================

KELENTENG Tjong Tek Bio, bangunan tua yang didirikan pada 1830 itu masih berdiri gagah. Tempat ibadah itu seakan menjadi ikon keberadaan warga China Benteng (Chinben) yang tinggal di sepanjang Sungai Cisadane, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Tangerang. Disebut China Benteng karena di kawasan tersebut dulu pernah dibangun benteng Belanda. Konon, warga Chinben tinggal di sana secara turun-temurun sejak ratusan tahun lalu.

   

Warga Chinben tersebar di tiga kampung. Yakni, Kampung Sewan Lebak Wangi, Sewan Tangga Asam, dan Kampung Kokun. Semuanya berada di bawah Kelurahan Mekarsari.

Siang itu (30/1), ketika Jawa Pos berada di sana, beberapa umbul-umbul dan tiang bendera bergambar lambang-lambang kebesaran kelenteng serta adat Tionghoa berdiri tegak di halaman depan Tjong Tek Bio. Ada juga yang bergambar naga, lengkap dengan tulisan Tionghoa dan ornamen-ornamen khas penganut Khonghucu.

Tahun ini warga China Benteng yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, merayakan Imlek lebih meriah. Pada tahun sebelumnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News