Ketika Warga Indonesia Antre Tiket Piala AFF di KBRI Kuala Lumpur

Aisha Gemas kepada Irfan Bachdim, Mahasiswa Relakan Uang Jajan

Ketika Warga Indonesia Antre Tiket Piala AFF di KBRI Kuala Lumpur
Foto: Charlie L/Indopos

"Saya paling gemas kalau melihat Irfan Bachdim. Imut banget," lanjut waria asal Moroseneng, Surabaya, tersebut. Aisha sudah 15 tahun menjadi TKI di Malaysia. Dia membuka bisnis salon dan spa. Setelah tahu bahwa yang mewawancarainya adalah wartawan Jawa Pos, Aisha menjadi-jadi. "Waduh, besok foto saya masuk Jawa Pos, dong. Tahu begitu, saya dandan dulu sebelum ke sini," celotehnya, disambut gergeran pengantre tiket lainnya.

Selain para TKI, tiket laga final leg pertama Minggu nanti diburu para mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Malaysia. Salah seorang di antaranya adalah Mohammad Fikri. Pemuda dari Sukabumi itu kini menimba ilmu di Fakultas Pengurusan Muamalat Kolej Universiti Islam Antarbangsa, Selangor.

"Tadi saya beli 51 tiket. Tiket sebanyak itu titipan teman-teman kampus," ucap Fikri. Meski "hanya" dipatok RM 30 (sekitar Rp 87 ribu) dan RM 50 (Rp 145 ribu), harga tiket tersebut cukup menguras uang saku bagi mahasiswa Indonesia di Malaysia. "Demi tiket final itu, saya dan teman-teman harus mengurangi uang jajan dan uang makan," ujar Fikri, lantas tertawa.

Dia menyatakan sudah berkoordinasi dengan persatuan pelajar Indonesia di universitas lain untuk memerahputihkan?Stadion Bukit Jalil Minggu nanti. "Saya yakin bahwa timnas bisa menang 2-0," tegasnya.

Mulai kemarin (23/12), panitia pelaksana leg pertama final Piala AFF 2010 membuka lima loket penjualan tiket di KBRI Kuala Lumpur. Suasananya tak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News