Ketua APTI: Tembakau Indonesia Dalam Tekanan Bisnis Asing

Ketua APTI: Tembakau Indonesia Dalam Tekanan Bisnis Asing
Petani tembakau. Ilustrasi Foto: Radar Solo/dok.JPNN.com

Petani tembakau asal Jawa Tengah ini sekaligus meluruskan pemberitaan yang menyebut Presiden Jokowi telah meminta petani untuk mengganti tanaman komoditas lain di luar tembakau.

”Yang benar, saat bertemu APTI Oktober 2017, Pak Jokowi meminta kami melakukan tumpang musim. Yakni, menanam bawang putih di antara dua waktu tanam tembakau,” kata Agus.

Menurut Agus, Jokowi justru sangat peduli terhadap nasib petani tembakau.

Hal itu terbukti dari terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 84 Tahun 2017 tentang Ketentuan Impor Tembakau.

Permendag yang antara lain mengatur pembatasan impor tembakau itu terbit hanya berselang sebulan setelah pertemuan APTI dengan presiden.

”Sampai sekarang produsen rokok putih memprotes, meminta Permendag tersebut ditinjau kembali. Mereka berargumentasi produksi tembakau nasional belum mencukupi, sehingga harus impor. Padahal, apakah berdosa jika petani menolak impor dan menuntut kedaulatan di negerinya sendiri?” ujar Agus. (jos/jpnn)


Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Agus Parmuji menilai rekomendasi DPR untuk membatasi importasi tembakau memang sangat tepat.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News