Ketua Banggar DPR Sebut Tak Ada Swasembada Beras di Masa Presiden Jokowi, Nih Datanya

Ketua Banggar DPR Sebut Tak Ada Swasembada Beras di Masa Presiden Jokowi, Nih Datanya
Ketua Badan Anggaran DPR RI sekaligus Ketua Bidang Perekonomian DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menanggapi pernyataan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 di Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka saat debat Cawapres Minggu, 21 Januari 2023 soal Indonesia di masa Presiden Jokowi telah mencapai swasembada beras. Foto: Dok. PDIP

Said mengajak untuk membandingkan hasil panen padi pada tahun 2022 dan 2023.

“Saya merujuk data BPS, pada tahun 2022 produksi Gabah Kering Giling (GKG) mencapai 54, 75 juta ton, sementara pada tahun 2023, data terakhir yang disajikan BPS pada Oktober 2023 produksi GKG mencapai 53,63 juta ton,” kata Said.

Said menyebutkan data ini belum ditambahkan perhitungannya sampai Desember 2023. Artinya produksi GKG sepanjang 2023 potensi lebih besar dari data rilis terakhir BPS.

Lebih lanjut, Said menyebutkan data BPS juga mengungkapkan produksi beras pada tahun 2022 31,5 juta ton dan periode Januari-Oktober 2023 mencapai 30,9 juta ton.

Artinya masih sangat mungkin ada perubahan data produksi beras sampai Desember 2023.

“Jadi, sangat tidak tepat kalau el nino dijadikan rujukan untuk mengungkapkan kebutuhan impor beras dengan skala masif, terbesar dalam sejarah Republik ini berdiri. Saya melihat ada indikasi ketidakwajaran dalam hal besarnya volume impor beras pada tahun 2023,” ujar Said.

Pada tahun 2020 lalu, Said selaku Ketua Banggar sudah mengusulkan kepada pemerintah agar mengubah skema impor.

“Saya meminta pemerintah mengubah skema impor komoditas dari sistem kuota menjadi impor dengan model pengenaan tarif.

Ketua Banggar DPR Said Abdullah menanggapi Gibran Rakabuming Raka saat debat Cawapres bahwa Indonesia di masa Presiden Jokowi telah mencapai swasembada beras.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News