Ketua DPD Sebut Kabupaten Agam Layak Jadi Sentra Tanaman Biofarmaka

Menurutnya, selama pandemi Covid-19, komoditas jahe sangat diburu konsumen. Bahkan karena tingginya permintaan, harga jahe juga terkatrol naik.
Buat pedagang, kata LaNyalla, hal ini tentu menguntungkan. Ia mengatakan potensi pertanian yang dimiliki Indonesia sangat besar.
Karena itu, ia berpendapat bahwa menjadi langkah tepat apabila produksi tanaman ini bisa digenjot maksimal.
"Bahkan produksi tanaman jahe dapat dijadikan program nasional, mengingat tanaman ini bisa tumbuh di banyak daerah lain seperti di Jawa dan Sumatera," paparnya.
Selain itu, alumnus Universitas Brawijaya Malang ini menilai produktivitas jahe bisa digenjot untuk memenuhi kebutuhan pasar global.
"Permintaan negara-negara tetangga pun sangat tinggi. Jadi, kita punya peluang menjadi eksportir tanaman biofarmaka, salah satunya jahe. Peluang-peluang seperti ini harus bisa dimanfaatkan dengan jeli karena hasilnya sangat bermanfaat buat kita," katanya. (*/jpnn)
Keunggulan ini harus dimanfaatkan daerah dengan memperkuat atau mengembangkan tanam khas, baik tanaman pangan, tanaman hias, atau seperti Kabupaten Agam yang bisa mengembangkan biofarmaka.
- Anggota DPD RI Lia Istifhama: Penting Menganalisa Sikap Pemuda Terhadap Keberlangsungan Bangsa
- 5 Manfaat Air Jahe Campur Mentimun, Bantu Tingkatkan Gairah Pria
- 5 Herbal Terbaik untuk Obati Sinusitis
- Sultan Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade Remaja 2030
- 5 Resep Herbal untuk Meningkatkan Stamina, Ampuh dan Aman
- Jamin Keselamatan Kerja Buruh, Senator Filep: Percepat Revisi UU SJSN & Ratifikasi Konvensi ILO 102/1952