Ketua Fraksi PKS Protes Nama Kiai Hasyim Asy'ari Hilang dari Draf Kamus Sejarah Indonesia
"Jangan putus mata rantai sejarah tersebut. Jangan lupakan jasa ulama besar bangsa ini," katanya.
Menurut Jazuli, semua anak bangsa harus memahami ideologi negara dan sejarahnya.
Oleh karena itu, kata dia, menjadi tugas Kemendikbud untuk menyusun kurikulum dan materi-materi kebangsaan yang valid dan tidak ada penyimpangan serta diwajibkan untuk diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat dasar hingga SMU.
"Pemerintah harus segera klarifikasi dan tarik draf naskah yang beredar tersebut, serta mengusut motif tidak dicantumkannya Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari," pungkas Jazuli.
Sebelumnya, Kemendikbud menyatakan draf yang beredar berupa salinan softcopy itu tidak resmi itu. Kemendikbud juga menyatakan draf itu bukan dari mereka. Kemendikbud sendiri sedang menyempurnakan buku Samus Sejarah Indonesia. (boy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini merespons beredarnya naskah Kamus Sejarah Indonesia yang tidak mencantumkan Hadratus Syekh Kiai Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama, sebagai tokoh yang berperan besar dalam sejarah perjuangan dan kemerdekaan.
Redaktur & Reporter : Boy
- Fraksi PKS Kecewa AS Memveto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid Minta Definisi Keluarga di RUU KIA Dilengkapi
- Fraksi PKS Mengapresiasi Menlu yang Tegas Menepis Isu Normalisasi Hubungan RI-Israel
- Dr. Salim - Fraksi PKS Buka Puasa Bersama Media, Sampaikan Pesan Kebangsaan
- Fraksi PKS: Resolusi Gencatan Senjata DK PBB Harus Bisa Usir Israel dari Gaza
- Suara PKS Meningkat di Pemilu 2024, Jazuli Juwaini Bilang Begini