Ketua MPR Bamsoet Ingatkan Ancaman Kemerosotan Moral Generasi Muda Sudah di Depan Mata
Bamsoet menyampaikan memudarnya identitas dan karakter kebangsaan dapat dirasakan ketika peradaban dan nilai-nilai kearifan lokal, seperti gotong royong, adab sopan santun, kian tergeser oleh gaya hidup hedonis, individualis, egois dan pragmatis.
Tradisi dan nilai luhur budaya bangsa, dianggap kuno dan membosankan.
Pada saat yang bersamaan, nilai-nilai budaya asing justru dianggap lebih maju dan modern.
"Tumbuhnya paham radikalisme sebagai konsekuensi dari pemaknaan sempit dan tidak kontekstual terhadap ajaran agama, juga mulai merasuk pada generasi muda bangsa," ungkap Bamsoet.
Dalam perspektif yang lebih luas, lanjut Bamsoet, tindakan radikal dan teror kepada rakyat, juga dilakukan oleh kelompok kekerasan bersenjata dalam bentuk gerakan separatisme.
"Dekadensi moral generasi muda bangsa dapat dilihat dari beberapa kasus kejahatan yang melibatkan pelaku anak. Semisal, ketika anak-anak melakukan penganiayaan di luar batas perikemanusiaan, hingga menyebabkan korban meregang nyawa," bebernya.
Sementara itu, sikap intoleransi dalam kehidupan beragama dapat dirujuk dari data SETARA Institute.
Terungkap sepanjang 022, terdapat 175 peristiwa dan 333 tindakan pelanggaran kebebasan beragama yang terjadi di masyarakat.
Bamsoet mengungkapkan kemerosotan moral generasi muda dapat dilihat dari beberapa kasus kejahatan yang melibatkan pelaku anak
- Siti Fauziah Ajak Para Mahasiswa Terapkan Nilai-Nilai dan Pertahankan Jati Diri Bangsa
- Catatan Ketua MPR: Tetaplah Berhati-hati dan Bijaksana Mengelola Pertumbuhan Ekonomi
- Bamsoet Dukung Prabowo Merangkul Semua Unsur yang Bisa Diajak Berkawan
- Ketua MPR Ajak Kader FKPPI DKI Jaya Sukseskan Pilkada Serentak 2024
- Wakil Ketua MPR Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Konsisten Dilakukan
- Ganjar Pilih Jadi Oposisi, Bamsoet Bilang Begini