Ketua MPR Bamsoet Ungkap Alasan Pentingnya Mitigasi Bencana Masuk Kurikulum Pendidikan

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong agar mitigasi penanggulangan bencana masuk kurikulum pendidikan.
Menurut Bamsoet yang akrab disapa, kondisi geografis Indonesia yang rawan terhadap berbagai bencana alam seharusnya menyadarkan semua pihak untuk memprioritaskan pentingnya pendidikan kebangsaan.
"Jadi setiap anak bangsa bisa siap dan siaga menghadapi berbagai potensi bencana yang akan datang," kata Bamsoet melalui keterangan tertulisnya, Jumat (30/12).
Pria yang sekarang juga menjabat Waketum Partai Golkar itu mengemukakan sarannya tersebut merujuk upaya yang telah dilakukan Jepang dan berbagai negara besar lainnya yang juga memiliki posisi geografis rawan bencana seperti Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Bamsoet mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan waspada serta mengikuti berbagai arahan BMKG dalam menyikapi potensi cuaca ekstrem yang terjadi pada akhir tahun ini hingga awal Januari 2023.
Ketua DPR RI ke-20 ini kemudian menyampaikan laporan BMKG yang menyebutkan cuaca ekstrem hingga awal Januari 2023 disebabkan empat fenomena anomali dinamika atmosfer.
Pertama, peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.
Kedua, intensifikasi seruak dingin yang dapat meningkatkan kecepatan angin permukaan terutama di wilayah Indonesia bagian Barat dan Selatan.
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengungkapkan alasan pentingnya mitigasi bencana masuk kurikulum pendidikan
- Atasi Darurat Sampah, Waka MPR Lestari Moerdijat Sebut Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Pemda Atasi Masalah Sampah
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan
- Cuaca Hari Ini, BMKG Prakiraan Ada Hujan di Wilayah Ini
- Anggota MPR Lia Istifhama Serap Aspirasi Masyarakat Bertajuk Ekonomi Kerakyatan