Ketum Jarnas 98 Tanggapi Kritik Deddy terhadap Omongan Jokowi, Jleb

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Jaringan Nasional atau Jarnas 98 Sangap Surbakti menanggapi kritik politikus PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus yang menganggap garing ajakan persatuan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat bicara di DPP Partai Golkar, Selasa (7/11), Presiden Jokowi menyatakan setuju dengan bakal Capres RI Prabowo Subianto bahwa setelah kompetisi Pilpres 2024 selesai, semua bersatu dan rukun kembali.
Pernyataan Presiden ketujuh RI itu dinilai Deddy Sitorus sebagai hal yang garing, normatif, dan tidak substantif.
Nah, Sangap Surbakti lantas menanggapi bahwa penafsiran Deddy mencerminkan dangkalnya pengetahuan politikus PDIP itu tentang persatuan.
"Deddy ini anggota dewan toh. Sebagai anggota dewan, isi dompetnya pasti OK, tetapi isi kepalanya, KO!," ujar Sangap kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/11).
Menurut Sangap, Deddy semestinya menceerna pernyataan Presiden Jokowi itu untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif.
Terlebih lagi, Jokowi menyampaikan hal itu saat berbicara di hadapan kader Partai Golkar, organisasi politik yang ikut berperan dalam melahirkan calon-calon pemimpin di republik ini.
"Pernyataan Pak Jokowi itu memang normatif tetapi sangat substansial," ujar Sangap.
Ketum Jarnas 98 Sangap Surbakti tanggapi kritik politikus PDIP Deddy yang menganggap garing omongan Jokowi soal persatuan dan kerukunan.
- Idrus Marham: Pembangunan Berjalan Sukses, Rakyat Ingin Prabowo Kembali Jabat Presiden RI
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Aktivis Sebut Prabowo Telah Membuktikan Komitmen terhadap Kesejahteraan Buruh
- Semester Pertama Pemerintahan Prabowo: Ini 10 Menteri Paling Berprestasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi
- Hadiah Prabowo Subianto Untuk Para Buruh Pada Momen May Day 2025