Ketum PGRI: Jangan Diskriminatif terhadap Guru Honorer

Ketum PGRI: Jangan Diskriminatif terhadap Guru Honorer
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Prof Unifah Rosyidi. Foto: Mesya/JPNN

Guru harus membiasakan muridnya membaca. Bukan guru bahasa Indonesia saja. Dari membaca itu, menuliskan kembali apa yang dibaca. Di sini proses membaca pemahaman siswa terbentuk. Siswa tidak sekadar baca dan menghafal tetapi dipahami, kemudian dituliskan kembali sesuai pemahamannya.

"Menuliskan yang penting atau yang dibaca harus lewat menyimak. Simak itu analisis. Itu kan sederhana tetapi efeknya besar. Kemudian literasi menghitung. Bukan cuma matematika, tapi literasi data.
Kalau ini tidak menjadi satu kebijakan bagi pemerintah, dan konsisten dilaksanakan, susah memenuhi target peningkatan mutu. Jadi intinya harus perkuat membaca, menulis, menyimak, menutur, dan menghitung (calismakturtung)," tandasnya. (esy/jpnn)

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Prof Unifah Rosyidi meminta agar pemerintah tidak diskriminatif terhadap guru honorer.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News