Ketum PGRI: Jangan Diskriminatif terhadap Guru Honorer
Guru harus membiasakan muridnya membaca. Bukan guru bahasa Indonesia saja. Dari membaca itu, menuliskan kembali apa yang dibaca. Di sini proses membaca pemahaman siswa terbentuk. Siswa tidak sekadar baca dan menghafal tetapi dipahami, kemudian dituliskan kembali sesuai pemahamannya.
"Menuliskan yang penting atau yang dibaca harus lewat menyimak. Simak itu analisis. Itu kan sederhana tetapi efeknya besar. Kemudian literasi menghitung. Bukan cuma matematika, tapi literasi data.
Kalau ini tidak menjadi satu kebijakan bagi pemerintah, dan konsisten dilaksanakan, susah memenuhi target peningkatan mutu. Jadi intinya harus perkuat membaca, menulis, menyimak, menutur, dan menghitung (calismakturtung)," tandasnya. (esy/jpnn)
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Prof Unifah Rosyidi meminta agar pemerintah tidak diskriminatif terhadap guru honorer.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Kekurangan Guru Makin Besar, Pengangkatan Honorer Menjadi PNS & PPPK Mendesak Dilakukan
- Ratusan Honorer Diusulkan jadi PPPK 2024 Jalur Khusus, Apa Maksudnya?
- Dirjen Nunuk Nelangsa Tak Semua Honorer Terangkat PPPK 2024, Bagaimana Nasib P1-P4?
- 5 Berita Terpopuler: Tolong Serius Menindaklanjuti Pengangkatan Honorer jadi PPPK, Jangan Dibenturkan, Waspada
- Guru Honorer Negeri Minta Diprioritaskan di Seleksi PPPK 2024, Jangan Benturkan dengan P1 Swasta
- 5 Berita Terpopuler: Geser Menggeser Guru Honorer, Pembukaan Seleksi PNS 2024 & PPPK Molor, Waspada!