Ketum PGRI: Jangan Diskriminatif terhadap Guru Honorer

Guru harus membiasakan muridnya membaca. Bukan guru bahasa Indonesia saja. Dari membaca itu, menuliskan kembali apa yang dibaca. Di sini proses membaca pemahaman siswa terbentuk. Siswa tidak sekadar baca dan menghafal tetapi dipahami, kemudian dituliskan kembali sesuai pemahamannya.
"Menuliskan yang penting atau yang dibaca harus lewat menyimak. Simak itu analisis. Itu kan sederhana tetapi efeknya besar. Kemudian literasi menghitung. Bukan cuma matematika, tapi literasi data.
Kalau ini tidak menjadi satu kebijakan bagi pemerintah, dan konsisten dilaksanakan, susah memenuhi target peningkatan mutu. Jadi intinya harus perkuat membaca, menulis, menyimak, menutur, dan menghitung (calismakturtung)," tandasnya. (esy/jpnn)
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Prof Unifah Rosyidi meminta agar pemerintah tidak diskriminatif terhadap guru honorer.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Ini 4 Program Hasil Terbaik Cepat Presiden, Guru Honorer Masuk Prioritas
- Jumlah PPPK Terus Bertambah, Guru Honorer dan Tendik Terkena PHK
- Penyebab Utama Kartu Ujian PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Mendikdasmen: Tunjangan Guru Honorer Non-Serdik Tidak Dihitung dari Januari
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan
- Mei, 785 Ribu Guru Honorer Non-Sertifikasi Terima Tunjangan Langsung ke Rekening