Keutamaan Berkurban Saat IdulAdha Berserta Hukumnya

Keutamaan Berkurban Saat IdulAdha Berserta Hukumnya
Hewan kurban (Ilustrasi) Foto: Ricardo/jpnn.com

Aisyah menuturkan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda:

Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya IdulAdha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya. (Hadis Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117).

Menurut Zain al-Arab, ibadah yang paling utama pada hari raya IdulAdha adalah menyembelih hewan untuk kurban karena Allah.

Sebab pada hari kiamat nanti, hewan itu akan mendatangi orang yang menyembelihnya dalam keadaan utuh seperti di dunia, setiap anggotanya tidak ada yang kurang sedikit pun dan semuanya akan menjadi nilai pahala baginya.

Kemudian hewan itu digambarkan secara metaphoris akan menjadi kendaraanya untuk berjalan melewati shirath. Demikian ini merupakan balasan dan bukti keridhaan Allah kepada orang yang melakukan ibadah kurban tersebut.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallâhu Alaihi Wasallam bersabda: Siapa yang memiliki kemampuan untuk berkurban, tetapi ia tidak mau berkurban, maka sesekali janganlah ia mendekati tempat salat kami. (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Masih banyak lagi sabda Nabi yang lain, menjelaskan tentang keutamaan berkurban.

Bahkan pada hadis terakhir, disebutkan bahwa orang yang sudah mampu berkorban, tetapi tidak mau melaksanakannya, maka ia dilarang mendekati tempat salat Rasulullah atau tempat (majelis) kebaikan lainnya.

Ibadah kurban yang dilaksanakan pada hari raya IdulAdha sampai hari tasyrik, tiada lain bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Sumber NuOnline

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News