Khawatir Propaganda ala Nazi, BaraJP Minta Semua Pihak Buka Data Suara

Khawatir Propaganda ala Nazi, BaraJP Minta Semua Pihak Buka Data Suara
Real count KPU hingga Jumat (18/4) pukul 18.15 WIB. Foto: kpu

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) Viktor S Sirait meminta semua pihak membuka data mentah dan metodologi penelitian yang digunakan dalam quick count atau real count Pilpres 2019.

Menurutnya, langkah itu penting demi menjaga kedamaian masyarakat, agar tidak terjadi disinformasi dalam merespons hasil pemungutan suara pemilu serentak yang digelar 17 April lalu.

Viktor merujuk pernyataan Sekjen Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi) Yunarto Wijaya yang menyatakan, semua lembaga survei yang melakukan quick count dalam Pilpres 2019, bersedia membuka data mentah dan metodologi quick count yang mereka lakukan.

Karena itu, Viktor juga mendesak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga ikut membuka data mentah dan metodologi yang digunakan dalam quick count maupun real count.

“Saya kira ini penting, apalagi kubu Prabowo-Sandi sudah mengklaim menang dengan perolehan suara 62 persen," ujar Viktor di Jakarta, Senin (22/4).

Viktor juga meminta para pakar statistik dan ilmu politik di berbagai perguruan tinggi Indonesia segera membentuk tim penilai untuk ‘mengadili’ pembukaan data mentah para anggota Persepi, maupun lembaga survei versi paslon 02 Prabowo-Sandiaga.

“Pengadilan oleh para pakar statistik dan ilmu politik yang benar-benar netral, niscaya memberi kedamaian bagi masyarakat, sehingga masyarakat tidak lagi terombang-ambing dalam persepsi yang tidak jelas," ucapnya.

Viktor khawatir, apabila semua pihak tidak segera membuka data mentah masing-masing, maka berita hoaks yang terus-menerus digaungkan lama-kelamaan bisa menjadi berita yang seakan-akan benar. Menurutnya, cara-cara demikian persis seperti yang digunakan Nazi pada era Perang Dunia II.

Pengurus Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP) Viktor S Sirait meminta semua pihak membuka data mentah dan metodologi penelitian yang digunakan dalam quick count atau real count Pilpres 2019

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News