Khomeini: Para Tokoh Penentang Bukanlah Agen
Kamis, 27 Agustus 2009 – 16:58 WIB
TEHERAN - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khomeini, menyatakan kalau dirinya tak melihat ada bukti bahwa para pemimpin oposisi yang dipersalahkan dalam protes dan kekacauan pasca-pemilihan presiden di Iran adalah agen kekuatan asing. Menariknya, komentar Khomeini ini bertentangan dengan sejumlah tuduhan yang sudah dilontarkan oleh kelompok garis keras selama ini. Walau demikian, Khomeini tidak membantah - bahkan cenderung setuju - bahwa sejumlah demonstrasi yang telah memakan korban tewas setidaknya 30 orang itu, "tak diragukan" sudah direncanakan jauh sebelumnya, "terlepas dari para pemimpinnya tahu atau tidak". "(Namun) rencana itu bisa dikalahkan, karena untungnya musuh kita masih belum memahami benar isu di Iran," katanya.
Seperti diberitakan BBC, Kamis (27/8), sejumlah tokoh kelompok oposisi (lawan dari Khomeini serta Presiden Ahmadinejad dan kalangannya, Red) saat ini tengah menghadapi proses peradilan di Teheran, dengan salah satu tuduhan telah berkonspirasi dengan kekuatan Barat demi menciptakan kekacauan. Namun belakangan, Khomeni sendiri tampaknya berupaya meredakan ketegangan, termasuk lewat komentar terakhirnya tersebut.
"Saya tidak menuduh para pemimpin dari berbagai peristiwa (protes) baru-baru ini sebagai kepanjangan tangan pihak luar, seperti AS dan Inggris, karena isu ini sama sekali belum terbukti buat saya," ungkap sang pemimpin besar dalam pernyataannya yang disiarkan TV Iran.
Baca Juga:
TEHERAN - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khomeini, menyatakan kalau dirinya tak melihat ada bukti bahwa para pemimpin oposisi yang dipersalahkan
BERITA TERKAIT
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia
- Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%
- Dua Helikopter AL Malaysia Jatuh di Pangkalan, Tidak Ada yang Selamat