Khusnul Mracangan

Oleh: Dahlan Iskan

Khusnul Mracangan
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Rumah pun disita bank.

Khusnul tidak tahu bagaimana cara mempertahankan rumah itu. Dia masih harus menyembuhkan luka bakarnyi.

Ayahnyi meninggal dunia.

Khusnul harus tetap hidup. Dia jualan sayur keliling. Ditambah jualan mracangan di depan rumah kontrakannyi.

Amrozi sudah dieksekusi. Demikian juga Muklas. Dendam suaminyi dibawa sampai mati.

Khusnul kini tergabung dalam Yayasan Keluarga Penyintas (YKP). Yakni penyintas bom teroris. Anggotanya 110 orang. Khusnul sebagai humas di kepengurusan YKP.

Masih ada dua paguyuban penyintas bom teroris lagi: Yayasan Penyintas Indonesia (YPI) dan Isana Dewata. Yang terakhir itu khusus beranggotakan korban bom Bali.

Begitu banyak korban bom teroris. Begitu menderita mereka.

Setelah suaminya tewas ditembak polisi, Khusnul Chotimah memenuhi keinginan sang suami: menggunakan uang Rp 15 juta itu untuk biaya kuliah anaknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News