Kiai Muda Jatim Pendukung Ganjar Kenalkan Sistem Pendidikan Pengembangan Bahasa Arab

Kedepannya Ali berencana untuk melakukan kegiatan rutin, yakni camp berbasis bahasa Arab untuk seluruh santri dan warga khususnya yang berprofesi sebagai tenaga pendidik.
"Memang ada usul dari warga tidak hanya melakukan kegiatan pengenalan saja, melainkan melakukan kegiatan lanjutan seperti camp arabic, karena manfaatnya banyak, tidak hanya untuk memahami makna dari Al Qur'an saja, tapi bisa sebagai alat berdiplomasi saat menjajaki negara lain yang bahasanya menggunakan bahasa Arab," terang dia.
Selain melakukan pengenalan sistem pendidikan pengembangan bahasa Arab, ke depan Ali melalui Kiai Muda Jawa Timur Dukung Ganjar terus merupaya untuk melakukan inovasi dalam memberdayakan santri maupun memberikan manfaat bagi para warga sekitar.
"InsyaAllah tahun depan akan lebih bervariasi, kami akan berkolaborasi dengan komunitas seni, seperti santri angklung Jawa Timur, kemudian kegiatan yang bersifat kemandirian ekonomi, digitalisasi atau bahkan melakukan program yang merangkul masyarakat termarginalkan untuk membuat hidupnya lebih baik," seru Ali.
Selain belajar bahasa Arab, turut serta kegiatan tilawah dan sambung ayat dari para santri.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh ribuan santri dan warga yang antusias mengikuti kegiatan tersebut sampai akhir dan ditutup dengan salawat, doa untuk Indonesia yang damai dan sejahtera.(chi/jpnn)
Kiai Muda Jawa Timur Dukung Ganjar saat ini tengah menggencarkan pengenalan dasar tentang bahasa Arab.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- Waka MPR Lestari Moerdijat Minta Pemerintah Segera Memperbaiki Tata Kelola Pendidikan
- Konsolnas Dikdasmen 2025, Ini Harapan Menko Pratikno dan Menteri Mu'ti kepada Pemda