Kiai Niam Minta Saling Hormati dalam Sikapi Potensi Perbedaan Idulfitri

Kiai Niam Minta Saling Hormati dalam Sikapi Potensi Perbedaan Idulfitri
Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh. Foto: ANTARA/HO-MUI

jpnn.com, JAKARTA - Semua umat Islam diminta untuk saling menghormati di antara sesama dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan Idulfitri 2023.

Hal itu disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh dalam keterangan tertulis, Kamis (20/4/2023).

"Mengingat untuk tahun ini hilal berada dalam ketinggian yang berada dalam wilayah perbedaan pendapat, maka dipastikan akan terjadi perbedaan waktu penetapan hari raya Idulfitri. Karena itu perlu ada semangat saling menghormati atas terjadinya perbedaan tersebut," ujar Asrorun Niam di Jakarta, Kamis.

Niam mengatakan penentuan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijah merupakan wilayah ijtihadiyah yang membuka kemungkinan terjadinya perbedaan di kalangan fuqaha atau ahli fikih.

Secara keilmuan, kata dia, memang dimungkinkan terjadinya perbedaan. Terjadinya perbedaan pendapat pada masalah yang berada dalam majal al-ikhtilaf (wilayah dimungkinkannya terjadi perbedaan), harus mengedepankan toleransi.

"Karena itu perlu ada semangat saling menghormati atas terjadinya perbedaan tersebut," kata dia.

Menurutnya, perbedaan yang didasarkan pada pertimbangan ilmu akan melahirkan kesepahaman, bukan pertentangan dan permusuhan.

Karenanya, beragama perlu dengan ilmu sehingga muncul semangat harmoni dan kebersamaan.

Semua umat Islam diminta untuk saling menghormati di antara sesama dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan Idulfitri 2023.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News