Kiat Agar Bisnis Kuliner Bisa Bertahan Lama
Sepanjang tahun lalu saja angkanya mencapai lebih dari Rp 800 triliun. Di Surabaya, nilai PAD dari sektor restoran berkisar Rp 450 miliar.
’’Itu angka yang besar. Artinya, prospek bisnis industri ini masih sangat cerah,’’ tegasnya.
Investor bisnis kuliner di Jatim adalah anak muda. Usia mereka kira-kira 20 tahun hingga 40 tahun.
Hampir 40 persen pebisnis tersebut adalah milenial. Demikian juga konsumennya. Karena itu, industri kuliner tidak bisa terlepas dari teknologi.
’’Bagi konsumen milenial, pengalaman lebih penting ketimbang rasa makanan,’’ kata Chef & Kitchen Consultant Mandif Warokka.
Pengalaman, menurut dia, mencakup semua aspek restoran. Bukan hanya menu, melainkan juga sampai ke suasana restoran atau kafe dan layanan.
Menyajikan menu dalam tampilan digital, menurut Mandif, juga penting. Sebab, pemesanan makanan akan menjadi jauh lebih cepat.
Selain itu, juga tidak selalu harus mengandalkan staf untuk menawarkan menu tertentu.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restauran (Apkrindo) Jawa Timur Tjahjono Haryono mengatakan, pasar yang kompetitif menuntut para pelaku bisnis kuliner kreatif dan inovatif.
- Ikuti Perkembangan Tren Kuliner, FTP UKWMS Hadirkan Program Culinary & Nutrition
- Industri Kuliner Diprediksi Tumbuh 7 Persen di 2024
- Mayat Wanita dengan Kancing Baju Terbuka dan Tanpa Celana, Siapa Dia?
- Selama Nyepi Kawasan Gunung Bromo Ditutup dari Aktivitas Wisata
- Usung Konsep Unik, Canadian 2 for 1 Pizza Perluas Jaringan di Indonesia
- Tok, Pembunuh Pasutri Bos Kolam Renang di Tulungagung Divonis 14 Tahun Penjara