Kiat Kementan dan Pemkab Sukabumi Cegah Puso

Kiat Kementan dan Pemkab Sukabumi Cegah Puso
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy. Foto: Kementan

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Ajat Sudrajat menjelaskan, untuk lahan pertanian di Kabupaten Sukabumi luasnya 46 ribu hektare untuk irigasi dan nonirigasi 18.066 hektare.

Meskipun demikian lahan pertanian irigasi mayoritas tetap mengandalkan air hujan, karena saat musim kemarau banyak air irigasi yang surut bahkan kering.

"Selain pompa air, kami pun melakukan pipanisasi untuk mengaliri air dari sumbernya ke areal lahan pertanian untuk antisipasi gagal panen," kata Ajat.

Sudrajat mengatakan, pihaknya juga sudah menyebar petugas dan penyuluh pertanian untuk melakukan pendataan ke seluruh kecamatan terkait lahan pertanian yang kekeringan tersebut.

Selain itu, biasanya di musim kemarau ini petani menanam tanaman yang membutuhkan sedikit air terkecuali lahan pertanian yang sudah tidak bisa ditanami lagi.

"Kami masih mendata luas lahan pertanian yang kekeringan hingga saat ini sekaligus menyalurkan bantuan pompa dan pipa air ke sejumlah lokasi yang terdampak becana kekeringan," tambahnya.

Namun, walaupun beberapa kecamatan lahan persawahan sudah banyak yang tidak memproduksi beras, tetapi persediaan untuk memenuhi khususnya permintaan warga Kabupaten Sukabumi masih mencukupi karena masih ada cadangan.

Apalagi pada tahun lalu hingga pertengahan Juni hujan hampir turun sepanjang hari sehingga petani memanfaatkannya dengan menggenjot produksi beras.

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi berupaya mencegah ribuan hektare sawah terkena puso akibat kekeringan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News