Kikil Berformalin Beredar di Daerah Ini, Waspadalah

Dalam produksi kikil berformalin ini, dikatakan Harissandi, tersangka membeli kulit sapi yang sebenarnya sudah tidak layak konsumsi. Lalu diolah, dengan menambahkan zat formalin.
“Tujuannya biar kikil tahan lama dan tidak bau,” ujarnya.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar lebih berhati-hati membeli bahan makanan basah di pasar.
“Seperti mi kuning, tahu, maupun kikil ini, perhatikan jika tidak ada lalat yang mendekati patut dicurigai mengandung fomalin,” katanya.
Sementara tersangka Eva Yusnita mengaku, baru beberapa waktu terakhir melakukan penjualan kikil formalin.
“Sehari bisa laku 20-50 kg dengan harga Rp 24 ribu per kilogram,” kata Eva Yusnita.
Baca Juga: Rumah Penimbunan Solar Bersubsidi Digerebek Polisi, Ya Ampun, Pelaku Tak Disangka
Tersangka mengaku, kikil mengandung formalin hasil olahannya itu dijualnya di Pasar Satelit Lubuklinggau.(*/palpos.id)
Polisi berhasil mengungkap peredaran kikil (kulit sapi) dan tetelan berformalin di Kota Lubuklinggau dan sekitarnya.
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahean
- Herman Deru Realiasikan Pembagian Porsi Saham 10 % Pengelolaan Migas di Rimau
- Edarkan Sabu-Sabu, KZ Ditangkap Satresnarkoba Polres Ogan Ilir
- Jelang Keberangkatan JCH Asal Sumsel ke Tanah Suci, Herman Deru: Persiapan Sudah Maksimal
- 2 Hektare Lahan Gambut di Palem Raya Ogan Ilir Terbakar, Tim Gabungan Terjun Lakukan Pemadaman
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu
- Rumah yang Terbakar di Palembang Ternyata Pernah Ditempati Mantan Wakil Gubernur Sumsel