Kinerja Industri Multifinance Turun 20 Persen

Growth Potensi Turun 20 Persen

Kinerja Industri Multifinance Turun 20 Persen
Kinerja Industri Multifinance Turun 20 Persen
JAKARTA - Krisis finansial global membayangi kinerja industri pembiayaan (multifinance). Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia mengemukakan, dalam beberapa bulan terakhir, pengucuran pembiayaan relatif lebih lambat dibanding sebelumnya.

Karena itu, industri pembiayaan agak ragu jika target kucuran pembiayaan sebesar Rp 140 triliun pada warsa ini akan tercapai. "Kita dihadapkan pada situasi sulit, seperti suku bunga yang masih tinggi dan ketatnya likuiditas," ujar Wiwie di Jakarta, Rabu (12/11). Per Agustus 2008, total outstanding pembiayaan mencapai Rp 128,42 triliun.

Dia menambahkan, kini para pelaku usaha di industri tersebut dihadapkan pada menurunnya permintaan pembiayaan dari masyarakat. Ini bisa diartikan sebagai tanda mulai menurunnya daya beli masyarakat. "Pelemahan permintaan terjadi di sektor otomotif, elektronika, alat berat, dan sejumlah sektor lainnya," tuturnya.

Penurunan demand di sektor alat berat, sambung dia, terjadi karena mulai menurunnya harga komoditas di pasar internasional, khususnya CPO. Sementara di sektor pertambangan mulai terjadi penurunan kegiatan eksplorasi. "Selain itu, terjadi penumpukan stok alat berat karena adanya kelebihan stok dari proyek periode sebelumnya," jelas Wiwie.

JAKARTA - Krisis finansial global membayangi kinerja industri pembiayaan (multifinance). Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News