Kini Lima Kali Lebih Berbahaya

Merapi Siap Meletus Tanpa Terduga

Kini Lima Kali Lebih Berbahaya
Gunung Merapi diabadikan dari Kaliadem, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, (22/10) sehari setelah status dinaikkan menjadi siaga (Level 3). Warga dan wisatawan diharapkan tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari puncak Gunung Merapi yang termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III. Foto: HERMITIANTA/RADAR JOGJA
Untuk sementara baru 8 lokasi khusus untuk pengungsian dan 12 lokasi lain yang berupa bangunan balai desa atau gedung sekolah yang siap dialihfungsikan jika nantinya berlangsung pengungsian. Jika 20 lokasi penampungan tersebut tidak mampu untuk menampung para pangungsi maka juga disiapkan tenda-tenda penampungan yang sewaktu-waktu dapat dipindahkan ke barak-barak pengungsian.

"Sudah ada 45 ribu masker khusus antidebu, yang akan dibagikan ke masyarakat begitu aktivitas Merapi meningkat lagi," jelasnya. Lebih lanjut Surono menyatakan bahwa Pemda setempat telah menyiapkan dana sampai Rp4,5 miliar yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk penanggulangan bencana ini.

Surono mengatakan, jika melihat perubahan yang terjadi sejak September hingga saat ini, diperkirakan Gunung Merapi sudah mencapai kondisi sangat berbahaya. Ia mengatakan, setelah status Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada ke Siaga, maka penanganan Gunung Merapi diambil alih PVMBG. "Itu sudah sesuai dengan SOP yang ada sejak Gunung Merapi ditingkatkan statusnya dari waspada menjadi siaga," katanya.

Ia mengatakan, gempa-gempa di Merapi saat ini lebih besar daripada yang terjadi pada 2006. Surono menjelaskan, pada 20 Oktober 2010 atau sehari sebelum gunung ini dinaikkan statusnya menjadi siaga, telah terjadi 479 kali gempa multifase, gempa vulkanik dalam dan dangkal total 39 kejadian dan terjadinya guguran 29 kali.

JAKARTA -- Pemerintah menyatakan bahwa kondisi gunung Merapi kali ini lima kali lebih berbahaya dibanding pada tahun 2006. Artinya, kemungkinan besar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News