Kini Rumput Laut Dijadikan Dodol dan Kerupuk, Rasanya Itu Loh...
jpnn.com - LOMBOK - Universitas Darma Persada, Mitsui & Co. Ltd, dan Koperasi Cottoni mengembangkan pengolahan rumput laut berbasis energi terbarukan. Hasil olahan itu dijadikan produk makanan.
"Dodol dan kerupuk," kata Ketua Koperasi Cottoni Syaifuddin di Desa Seriwe, Lombok Timur, Senin (18/4).
Syaifuddin menyatakan, dalam mengolah rumput laut, pihaknya dibantu oleh 20 orang perempuan. Salah satunya adalah Rofina Andriani.
Rofina menuturkan, mereka biasanya mampu memproduksi tiga kotak dodol. Untuk meningkatkan cita rasa dodol, mereka menambah varian rasa dan gula.
"Misalnya saja ada rasa anggur dan jeruk," ucap Rofina.
Saat ini, Rofina menjelaskan, dodol dan kerupuk belum dijual ke masyarakat. Namun, tidak tertutup peluang, hal itu akan dilakukan ke depannya.
"Dodol satu kemasannya dijual dengan harga Rp 20-25 ribu. Sedangkan, kerupuk akan dijual Rp 10-15 ribu per kemasan," ungkapnya.(gil/jpnn)
LOMBOK - Universitas Darma Persada, Mitsui & Co. Ltd, dan Koperasi Cottoni mengembangkan pengolahan rumput laut berbasis energi terbarukan. Hasil
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kejari Palembang Tahan Tersangka Korupsi Bahan Pakaian Batik
- Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Dunia Tersengat Listrik, Begini Kejadiannya
- Mendagri Resmi Tunjuk Sadali Ie Jadi Plh Gubernur Maluku
- AKBP Riza: Waspadai Oknum yang Menjanjikan Kelulusan Anggota Polri
- Pemkot-Polrestabes Palembang Bersinergi Menindak Juru Parkir Liar
- Kota Pontianak Menyiapkan 528 Formasi CPNS dan 687 PPPK