Kios Jakmart Sepi, Heru Didesak Evaluasi Bisnis Retail Pasar Jaya

Kios Jakmart Sepi, Heru Didesak Evaluasi Bisnis Retail Pasar Jaya
Gerai Jakmart milik Perumda Pasar Jaya di Pasar Kenari, Senen, Jakarta Pusat. Foto: dokumentasi Rumah Aktivis Institute

jpnn.com, JAKARTA - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono didesak untuk mengevaluasi bisnis retail milik BUMD Perumda Pasar Jaya.

Hal ini lantaran sejumlah gerai mulik Perumda Pasar Jaya disebut tampak sepi, etalase kosong, dan toko kurang rapi.

Kepala Divisi Ekonomi Rumah Aktivis Institute Robi mengatakan saat dirinya mampir ke gerai Jakmart di Pasar Kenari, Senen, kios tersebut tampak sepi dan terlihat sejumlah etalase dalam keadaan kosong.

"Ya, sepi sudah kayak gudang tempat menyimpan barang jarang orang belanja, Pasar Jaya enggak cermat milih model dan lokasi bisnis seperti Pasar Kenari itu. Nah, lalu bagaimana yang di pinggiran yang persaingannya lebih ketat lawan retail raksasa,” ucapnya dalam keterangannya, Minggu (9/7).

Dia pun meminta kepada Heru Budi agar segera mengevaluasi seluruh jajaran direksi Pasar Jaya, terutama berkaitan dengan bisnis retail.

Robi khawatir perusahaan pelat merah itu mengalami kerugian besar setelah mendengar keluhan karyawan Jakmart yang kerap cemas menghadapi tuntutan target dari perusahaan.

"Tak ada kata lain, Pak Heru mesti turun tangan dan evaluasi itu Pasar Jaya, bila perlu ganti direksinya. Bayangkan saja, itu katanya sehari ditarget Rp 4 juta, ada juga sebulan Rp138 juta. itu mereka ngos-ngosan,” tuturnya.

Dia menilai program Kartu Jakarta Pintar (KJP) saat ini dianggap cukup membantu sirkulasi bisnis Jakmart. Berdasarkan pengakuan karyawan, kata Robi, mereka baru bisa mencapai target bulanan setelah dana KJP turun dan masyarakat belanja.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono didesak untuk mengevaluasi bisnis retail milik BUMD Perumda Pasar Jaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News