Kiprah Retno Iswari; Mengajar dan Berbisnis Kecantikan hingga Usia 71 Tahun
Awalnya Sukses Obati Jerawat dengan Racikan Sendiri
Kamis, 24 Februari 2011 – 08:36 WIB
Karena itu, lanjut dia, banyak konsumen yang belum memahami benar karakter kulitnya. Alhasil, banyak efek samping yang tidak disadari konsumen. "Secara jangka panjang bisa memicu kanker. Tentu konsumen tidak menginginkan hal itu, tapi lebih disebabkan ketidaktahuan mereka. Karena itu, lewat The Science of Beauty, saya berharap bisa memberikan edukasi mengenai kecantikan," tutur perempuan yang gaya bicaranya selalu bersemangat tersebut.
Retno pun tidak semata menekuni bisnis kecantikan. Sejak 2006, dia membuka pusat pelatihan dokter kosmetologi medis dan ahli kecantikan bernama Ristra Institute. Dia melengkapi berbagai peralatan kecantikan yang mendukung. "Seluruh dokter yang disebar di seluruh gerai Ristra pasti mengikuti pendidikan di Ristra Institute," tegasnya.
Selain mengajar khusus untuk dokter yang ditugaskan di gerai Ristra, pihaknya membuka layanan tersebut untuk umum. Retno sangat getol menularkan ilmu yang dimiliki. Di sisi lain, dia pun masih kerap diundang untuk menjadi pembicara dalam acara seminar. Bagi dia, cukup menyenangkan bisa berbagi ilmu yang dimiliki.
Retno pun tidak pernah merasa cukup atas ilmu yang dimiliki. Karena itu, dia terus menambah ilmu. Salah satunya dengan membaca. (ditambah dari sumber lain/c11/c5/kum)
Nama dr Retno Iswari Tranggono SpKK di dunia kecantikan tanah air tidaklah asing. Sebagai dosen, dia termasuk pendiri bagian bedah kulit dan kosmetologi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor