Kisah Alumnus PMDSU yang Sukses Kembangkan Madu Hasil Riset & Inovasi Teknologi 

Kisah Alumnus PMDSU yang Sukses Kembangkan Madu Hasil Riset & Inovasi Teknologi 
Lulus PMDSU, Muhammad Muhsinin berkarier menjadi dosen dan sukses mengembangkan madu hasil riset dan inovasi teknologi. Foto dok.Muhsinin

Tim Pemeriksa Covid-19 (Ekstraksi RNA dan RT-PCR) itu mengaku sejak awal punya cita-cita menjadi adakemisi atau peneliti yang bisa menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

"Impian saya itu berhasil. Saya bisa mewujudkan mimpi-mimpi saya," ucap putra seorang pedagang ini.

Dia optimistis bahwa karier akademisi atau peneliti di Indonesia sangat potensial. Seorang akademisi atau peneliti, menurutnya, memiliki banyak peluang untuk berkolaborasi dengan dunia usaha atau industri di antaranya melalui Kedaireka atau akronim Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka yang merupakan program pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yang melibatkan perguruan tinggi dan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

Usaha dan kerja keras Muhsinin untuk menggapai impiannya menjadi seorang akademisi atau peneliti, bahkan kini entrepreneur produk hasil penelitiannya sendiri, itu berawal dari keikutsertaannya dalam program beasiswa PMDSU yang diselenggarakan Kemendikbudristek.

Dia mengungkapkan ketertarikannya terhadap program beasiswa PMDSU ketika mendapat informasi dari dosen pembimbing skripsi di Universitas Mataram. Ia lalu menggali lebih jauh mengenai program beasiswa yang sebelumnya bernama Program Doktor untuk Sarjana Unggul (PDSU) tersebut.

“Di website menginformasikan deskripsi tentang beasiswa dari S2 langsung ke S3. Saya tertarik, di samping persyaratan mendaftar beasiswa PMDSU sudah cukup, seperti Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), ijazah, transkrip nilai, rekomendasi dari kampus, dan Toefl,” tutur pria kelahiran Labuapi, 10 Desember 1960 ini.

Muhsinin memilih program studi Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan; minor Ilmu Pemuliaan dan Genetika Ternak, di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB). Program studi itu dipilih karena linier dengan program studi S1 yang diambilnya, yaitu Ilmu Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Mataram.

Muhsinin mengaku mendapatkan banyak sekali pelajaran berharga selama menjadi penerima beasiswa PMDSU, antara lain pengembangan kepemimpinan hingga memperluas jejaring (networking) dengan berbagai lembaga riset.

Lulus PMDSU, Muhammad Muhsinin berkarier menjadi dosen dan sukses mengembangkan madu hasil riset dan inovasi teknologi 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News