Kisah Anak Muda Indonesia Bertahan di Australia Sebagai Pekerja Gandum
"Orang Australia itu ramah, orangnya baik-baik. Mereka tidak pernah bosan dalam mengajari saya," katanya.
"Sekarang saya bisa mengoperasikan kendaraan, meski di Indonesia saya sebenarnya belum pernah menyentuh kendaraan seperti ini, tapi di sini saya mendapatkan pelatihan yang baik," katanya.
Photo: Tantan Mukti dan Caecillia Chanata mengaku senang tinggal dan bekerja di daerah pedalaman seperti Croppa Creek. (ABC New England North West: Donal Sheil)
'Saya ingin tinggal selama saya bisa'
Tantan mengatakan Australia sebenarnya menawarkan banyak peluang kerja dan dia ingin bertahan selama mungkin di sini.
"Saya ingin bertahan lebih lama di bidang pertanian karena ingin mengembangkan keterampilan dan pengetahuan.
"Saya ingin membawanya ke Indonesia dan membaginya terutama dengan keluarga saya, karena sangat berbeda antara Indonesia dan Australia," katanya.
"Di Indonesia terkadang kami masih melakukannya secara manual. Tapi di Australia dilakukan dengan mesin," katanya.
Itu sebabnya, kata Tantan, dia ingin membawa semua pengalaman yang diperoleh dari sini ke Indonesia.
Penutupan perbatasan internasional menyebabkan terjadinya kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian Australia tahun ini
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Kementan Mengajak Masyarakat Mengenali Tanah Sebelum Tanam
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Demi Swasembada Pangan, Kalsel Dukung Program Andalan Kementan