Kisah Anak Muda Indonesia Bertahan di Australia Sebagai Pekerja Gandum


Menambah keterampilan untuk dibawa pulang
Tantan mengaku bahwa dia harus belajar segalanya dari nol, karena tidak memiliki pengalaman sebelumnya di bidang pertanian.
"Latar belakang saya adalah perhotelan, saya bekerja di Bali dan Dubai sebagai resepsionis," kata pria berusia 28 tahun ini.
Tapi pekerja seperti Tantan bukanlah satu-satunya yang dipekerjakan oleh GrainCorp. Perusahaan ini memberikan pelatihan intensif kepada sebagian besar pekerjanya tahun ini.
Panen tahun ini sangat besar ketika tenaga kerja justru berkurang. "Ini merupakan tahun yang luar biasa," kata Michael Grant, manajer di perusahaan itu.
"Tiga bulan dihabiskan untuk perekrutan. Kami melakukan banyak hal secara online, lalu melaksanakan banyak pelatihan di tempat," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa perusahaan sengaja mengutamakan pelatihan karena ingin agar pekerjanya pulang dengan selamat.
Tantan sendiri telah mengikuti berbagai pelatihan, terutama menyangkut mesin-mesin yang digunakan selama proses penerimaan hasil panen.
Penutupan perbatasan internasional menyebabkan terjadinya kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian Australia tahun ini
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas