Kisah Anak Muda Indonesia Bertahan di Australia Sebagai Pekerja Gandum

Kisah Anak Muda Indonesia Bertahan di Australia Sebagai Pekerja Gandum
Caecilia Chanata dan Tantan Mukti mencari pengalaman baru dengan bekerja membantu panen gandum di Australia. (ABC New England North West: Donal Sheil)

Tantan mengaku ia banyak berhubungan dengan pekerja lainnya mulai dari supir hingga petani.

Kisah Anak Muda Indonesia Bertahan di Australia Sebagai Pekerja Gandum Photo: Perusahaan GrainCorp menambah pelatihan bagi pekerja yang baru bergabung tahun ini. (Supplied: GrainCorp)

 

Pekerja lainnya, Caecillia, bergabung dengan Tantan di sana, setelah sebelumnya juga bekerja di perkebunan kemiri.

Kedua pekerja ini baru saling mengetahui bahwa mereka tamatan perguruan tinggi yang sama di Indonesia dan sama-sama memiliki latar belakang perhotelan.

Mereka sama-sama memilih sektor pertanian Australia dan segala macam pekerjaan yang ada di dalamnya.

"Sektor ini sangat baru bagi saya," ujar Ceacillia yang baru berusia 22 tahun.

"Awalnya saya masih gugup. Tapi sekarang sudah sangat menyenangkan. Saya bisa bekerja sekitar 10 hingga 13 jam per hari," katanya.

"Pengalaman ini sangat menarik bagi saya. Saya dengar bahwa Croppa Creek adalah salah satu kota segitiga emas, semua orang bilang Croppa Creek itu cantik," kata Ceacillia.

Penutupan perbatasan internasional menyebabkan terjadinya kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian Australia tahun ini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News