Kisah Anak Muda Indonesia Bertahan di Australia Sebagai Pekerja Gandum
Tantan mengaku ia banyak berhubungan dengan pekerja lainnya mulai dari supir hingga petani.
Photo: Perusahaan GrainCorp menambah pelatihan bagi pekerja yang baru bergabung tahun ini. (Supplied: GrainCorp)
Pekerja lainnya, Caecillia, bergabung dengan Tantan di sana, setelah sebelumnya juga bekerja di perkebunan kemiri.
Kedua pekerja ini baru saling mengetahui bahwa mereka tamatan perguruan tinggi yang sama di Indonesia dan sama-sama memiliki latar belakang perhotelan.
Mereka sama-sama memilih sektor pertanian Australia dan segala macam pekerjaan yang ada di dalamnya.
"Sektor ini sangat baru bagi saya," ujar Ceacillia yang baru berusia 22 tahun.
"Awalnya saya masih gugup. Tapi sekarang sudah sangat menyenangkan. Saya bisa bekerja sekitar 10 hingga 13 jam per hari," katanya.
"Pengalaman ini sangat menarik bagi saya. Saya dengar bahwa Croppa Creek adalah salah satu kota segitiga emas, semua orang bilang Croppa Creek itu cantik," kata Ceacillia.
Penutupan perbatasan internasional menyebabkan terjadinya kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian Australia tahun ini
- Adaptasi Perubahan Iklim, Kementan Siap Tingkatkan Produktivitas Pertanian
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- 4 Makanan dan Minuman Ini Tidak Baik untuk Kesehatan Kulit
- Kementan Menggelar TOT Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional 2-4 Mei
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?