Kisah Anak Muda Indonesia Bertahan di Australia Sebagai Pekerja Gandum

Kisah Anak Muda Indonesia Bertahan di Australia Sebagai Pekerja Gandum
Caecilia Chanata dan Tantan Mukti mencari pengalaman baru dengan bekerja membantu panen gandum di Australia. (ABC New England North West: Donal Sheil)

"Saya ingin mengajari keluarga saya bertani cara Australia. Tapi mungkin setelah itu saya ingin mencoba sesuatu yang baru," jelasnya.

Sementara Ceacillia mengaku meski dia sebenarnya merindukan keluarganya tapi juga berharap untuk tetap bekerja di Australia.

"Saya ingin tinggal di sini selama saya bisa, tapi pada saat yang sama saya ingin bertemu keluarga," katanya.

"Jadi saya pikir setelah COVID berakhir saya ingin kembali ke Indonesia mungkin sebulan untuk bertemu keluarga dan teman kemudian kembali bekerja di Australia," ujarnya.

5.200 km dari Jakarta

Dengan latar belakang bekerja di sektor pariwisata, Ceacillia tak membuang waktu berbagi keindahan Indonesia dengan desa kecil Croppa Creek, sekitar 5.200 kilometer jauhnya dari Jakarta.

"Orang Australia mengira Indonesia itu cuma Bali. Jadi saya ingin memberi tahu orang Australia bahwa Indonesia bukan hanya Bali," kata Ceacillia.

"Kami memiliki begitu banyak tempat-tempat yang indah. Anda harus melihatnya!" ujarnya.

Namun sebelum perbatasan internasional kembali normal, serta panen gandum masih berlangsung, warga desa Croppa Creek untuk sementara cukup merasakan budaya Indonesia dari kedua pekerja ini.

Penutupan perbatasan internasional menyebabkan terjadinya kekurangan tenaga kerja di sektor pertanian Australia tahun ini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News