Kisah Azwar Anas dan Nenek Paur Penerima Program Rawat Warga

Kisah Azwar Anas dan Nenek Paur Penerima Program Rawat Warga
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Nenek Paur. Foto: for JPNN.com

Bupati Anas mengatakan, kunjungannya ke Nenek Paur ini untuk memastikan puskesmas telah turun ke masyarakat secara rutin. Meskipun, data telah menunjukkan ada lebih dari 2.000 orang telah menikmati program Jemput Bola Rawat Warga, dirinya merasa perlu turun ke lapangan untuk melihat kinerja program ini. "Kami ingin mengetahui respons warga yang telah mendapat layanan ini," kata Anas.

Meski sudah tua, Nenek Paur tetap semangat membuat dan menjual sapu lidi dalam kesehariannya. "Saya beli ya, Mbah," ujar Anas.

Sebelum ke Nenek Paur, Anas mengunjungi Salbiyah yang tinggal di Desa Kalirejo, Kecamatan Kabat. Nenek 65 tahun itu tinggal sebatang kara. Anas mendapat laporan dari media sosial Instagram.

"Kemarin saya dapat laporan di Instagram, langsung saya forward ke tim. Kemarin sudah dikunjungi teman-teman kecamatan dan dinas. Dan hari ini saya cek untuk memastikan, alhamdulillah ternyata beliau ini sudah tertangani. Rutin dikunjungi petugas kesehatan, dapat bantuan makanan dari desa dan saudaranya, bahkan sudah punya kartu untuk jaminan kesehatan," tutur Anas.

Hanya saja, Salbiyah tidak mau dibawa petugas puskesmas ke rumah sakit. Sehingga Salbiyah mendapat perawatan di rumahnya.

Anas berharap masyarakat aktif melaporkan ke pengurus RT/RW dan desa jika ada orang tua miskin yang belum tertangani.

"Tangan pemerintah ini terbatas. Warga jangan sungkan melapor ke kami bila ada warga yang perlu segera dibantu. Jadi kami saling bahu-membahu membantu mereka," ucapnya. (adk/jpnn)


Dalam program ini, petugas puskesmas yang datang merawat warga miskin, terutama yang berusia lanjut (lansia) ke rumah masing-masing.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News