Rasa Sayang Guru Honorer Jateng untuk Ganjar

Ganjar berjalan sampai ke dapur. Saat menuju dapur, dia melintasi kamar tidur dengan kasur sederhana yang sudah tipis. Tumpukan baju berserakan di atasnya.
Di dapur kondisinya tak lebih baik. Bangunan bagian belakang rumah itu hampir roboh dan kondisinya berantakan.
“Mangkih dibantu nggih, Mbah, dibangun omahe (nanti dibantu, rumahnya dibangun). Kersane luwih nyaman (biar lebih nyaman). Niki kamare njenengan Mbah, lha kamare Mas Gunawan sing pundhi (ini kamarnya nenek? Lha kamarnya Gunawan yang mana?),” Ganjar bertanya.
"Menika, Pak. Ngapunten kamare kadhos meniko (maaf kondisinya seperti ini). Kasure atos pak (kasurnya keras pak). Pak mbok kulo ditumbaske kasur sing mentul-mentul (saya mau dibelikan kasur yang empuk),” Rupi’ah pun meminta.
Ganjar pun tertawa dengan permintaan sederhana Rupi’ah.
Suami Bu Siti Atikoh itu pun langsung mengiyakan permintaan perempuan yang sehari-hari bekerja di pasar itu.
Ganjar berjanji akan membelikan dua buah kasur.
Satu untuk Rupi’ah dan Mahmudi, satu lagi buat Gunawan.
Ganjar Pranowo langsung menanyakan nama dan nomor telepon guru honorer tersebut.
- 5 Berita Terpopuler: Persaingan PPPK Tahap 2 Ketat, Ketua Forum Honorer Menolak Tegas, Maksudnya Apa?
- Pemprov Jateng: Transisi Energi Terbarukan Bukan Soal Sulit, Tetapi..
- Ini 4 Program Hasil Terbaik Cepat Presiden, Guru Honorer Masuk Prioritas
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Non-Database BKN Diusulkan jadi PPPK Paruh Waktu, Daftar Nama Keluar
- Ketua Forum Honorer Bersuara Lantang, Menolak jadi PPPK Paruh Waktu
- Honorer 8 Tahun Bekerja Ikut Seleksi PPPK, Dicoret gegara Tergiur Uang Haram