Kisah Hayam Wuruk di Kalimantan

Kisah Hayam Wuruk di Kalimantan
Ilustrasi. Foto: Jawapos.com/JPNN
Lalu, tendangan berganti tendangan. Pagut dibalas pagutan.  Setelah berjam-jam bertarung, sekonyong-konyong, ayam jago raja menyerah kalah. Tergeletak menggelepar kepayahan.

 

Penonton membisu seribu basa. Takut bersorak.

 

Perlahan, sang raja berdiri dari tahtanya. Dan bertitah, “kemenangan di pihak anak muda,” seraya menunjuk ke anak muda bersorak memberi gelar, “Hayam Wuruk,” yang artinya ayam jago muda.

 

Bagi orang Dayak Kantuk di Kalimantan Barat, sabung ayam ini disebut juga sabung layak. Dan arenanya disebut kelang.

 

Cerita ini didulang dari kisah rakyat Kalimantan Barat. Bahwa Hayam Wuruk adalah gelar pemberian raja mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News